Kesempatan Dalam Kesempitan - Bagian 2 -

x
0


Rully terbangun ketika matahari sedang tinggi-tingginya. tak disangka, hari ini akhirnya ia berhasil menggauli ibu kandungnya sendiri yang seksi ini. Dilihatnya ibunya masih telanjang dan sedang tidur membelakanginya, tampak punggung putih ibunya dan pantatnya yang bahenol tak tertutup kain sehelaipun.

Kamar ibunya panas. rupanya AC di matikan. Kulit tubuh ibunya yang seksi terlihat mengkilat terbasuh oleh peluh yang keluar dari pori-porinya. Rullypun merasa tubuhnya lengket oleh keringat. Namun, hawa panas tidak mempengaruhi Rully sedikitpun, karena saat ini pemandangan indah tubuh ibunya yang penuh keringat membuat kontolnya tegang kembali.

Rully memeluk ibunya. hidung Rully mencium bau tubuh ibunya yang memiliki wangi khas, bau yang menyerang hidung secara perlahan bagaikan sapuan angin sepoi-sepoi, namun jelas sekali tercium di hidungnya. dihirupnya bahu ibunya. bau tubuh ibu begitu memabukkan. bau itu tercium lebih jelas dari arah ketiak ibunya itu.

Rully mengangkat tangan kanan ibunya, sehingga ketiak putih ibunya yang dihiasi sejumput kecil bulu yang jarang lagi halus dan keriting kini terlihat jelas dan bau tubuh ibunya tercium jelas keluar dari ketiak indah ibunya itu. Apalagi bulu ketiak ibunya itu kini basah, membuat Rully begitu nafsu dan bahagia dapat melihatnya dengan jelas.

Rully menggaetkan kaki ke selangkangan ibunya, dengan sedikit geser menggeser, kedua kaki ibunya yang tadi rapat kini melebar sedikit, betis kanan Rully kini menimpa jembut dan sebagian vagina ibunya. Tangan kanan Rully mulai mengelus-elus buah dada sebelah kanan ibunya, dan wajah Rully mulai dibenamkan di ketiak seksi ibunya itu.

Rully pada mulanya hanya menghirupi ketiak ibunya yang basah itu saja. sambil bernafas dalam-dalam di ketiak ibunya, Rully mengusapi bukit payudara sebelah kanan ibunya. setiap tarikan nafas Rully, bau ketiak ibunya tersedot hidungnya dan terekam di otaknya. tak bosan-bosannya Rully menghirup bau ketiak ibunya itu yang makin lama semakin santer tercium, karena tubuh ibunya kini semakin berkeringat.

Entah berapa lama Rully mengendus-endus ketiak ibunya, karena Rully sudah melupakan segalanya kecuali aroma tubuh ibu kandungnya itu. saat ini di pikiran Rully, hanya aroma tubuh ibunya yang berarti, hanya aroma tubuh ibunya yang penting, sementara hal lain di dunia ini tidaklah mempunyai arti apa-apa lagi sekarang.

Kemudian, Rully mulai perlahan menjilat ketiak kanan ibunya itu. lidah Rully menyapu ketiak ibunya tanpa tergesa karena Rully ingin merasakan seluruh bagian ketiak ibunya itu dan tidak ingin melewatkan satu mili jua. Sementara, Miesye yang masih terdiam dan memandang ke arah lain, tak kuasa menahan rasa menggelitik yang begitu sensual ketika lidah anaknya mulai menyusuri ketiaknya yang sensitif itu, sehingga tak dapat ia menahan erangan yang keluar dari mulutnya.

Sedari pertama Rully menyentuh Miesye, perlahan-lahan birahi Miesye mulai naik. ia tak tahu harus berbuat apa. anak kandungnya ini sudah menggaulinya sekali, dan tampaknya belum puas juga dan sebentar lagi akan menyetubuhinya lagi, sungguh kenikmatan yang terlarang. tetapi entah mengapa, vaginanya kini kembali basah.

Miesye sebenarnya menikmati sentuhan anaknya itu, tetapi ia malu untuk menatap wajah Rully. Miesye malu bila anaknya melihatnya menyambut birahi anaknya dengan birahi yang sama, bahkan mungkin lebih. Sehingga Miesye memutuskan untuk diam saja, tanpa membalas perkataan-perkataan kotor anaknya. Miesye hanya bisa memeluk anaknya ketika mereka bersetubuh pertama kali, tanpa mampu memberikan yang lebih.

Kini anaknya itu mulai menyedot-nyedot bulu ketiaknya, dan telapak tangannya lebih keras lagi meremasi buah dada sebelah kanan Miesye, terkadang jempol dan telunjuk anaknya itu memilin-milin putingnya yang sudah dari tadi mengeras. Alhasil, kini vaginanya sudah basah oleh cairan pelumas yang keluar dari bagian intimnya itu.

Tiba-tiba Rully mencaplok bibir Miesye, dan secara otomatis Miesye membalas. Miesye sudah tak mampu lagi menahan birahinya. Miesye bergerak ke samping dan memeluk anaknya yang dibalas pula oleh Rully, sehingga kini mereka berciuman sambil berpelukan menyamping. Rully melihat ibunya tetap memejamkan mata, namun ibunya kini merangkulnya sambil meremasi rambut belakang Rully, sementara selangkangan ibunya itu kini menekan batang kontolnya, sehingga penisnya terhimpit antara kedua tubuh mereka.

Dua insan berlainan jenis saling berangkulan erat tanpa busana sambil berciuman dengan penuh nafsu dan terkadang lidah mereka saling menjilat satu sama lain saling menukar dan meminum air liur satu sama lain sebenarnya adalah hal biasa, yang menjadi luar biasa adalah bahwa yang perempuan adalah orang yang melahirkan lelaki yang sedang bermesraan dengan dirinya itu!

Rully merasa sedang melayang di surga. di pelukannya ada seorang wanita dewasa yang selain cantik, seksi juga adalah ibu yang melahirkan dia. Wanita yang centik dan seksi siapapun laki-laki normal pasti ingin menggarapnya, tapi fakta bahwa wanita yang cantik dan seksi itu adalah ibu yang mengandungnya selama 9 bulan dan melahirkannya membuat rasa sensualitas yang ia rasakan dua kali lipat lebih hebat.

Rully menikmati bibir basah ibunya, bau mulut ibunya dan lidah ibunya yang secara liar menyambut bibir dan lidahnya sendiri. tubuh ibunya yang seksi, halus dan basah itu menempel dengan tubuhnya, secara gemas kedua telapak tangannya mengusap-usap punggung ibunya yang panjang dari atas sampai ke bawah ke pantat ibunya yang bulat dan kenyal, sementara kedua tangan ibunya meremas-remas rambutnya.

Setelah entah berapa menit, tak ada dari mereka yang menghitung waktu ketika nafsu mereka sudah menguasai diri, Rully kemudian menindih ibu kandungnya. Sambil berciuman, tangan kanan Rully memegang batang kontolnya sendiri, lalu mencari-cari lubang kenikmatan milik ibunya. Miesye meraih penis anaknya yang besar itu dengan tangan kirinya lalu menuntunnya ke depan liang surgawi miliknya.

Ketika posisinya sudah tepat, Rully menghujamkan kontolnya ke dalam memek ibu kandungnya yang sudah banjir cairan pelumas.

“Aaaaaahhhh” teriak ibunya ketika merasakan penis anaknya yang besar dan panjang menggagahi vaginanya dan amblas dalam satu hentakkan sehingga selangkangan mereka berdua kini menempel. Kontol anak kandungnya itu menyumpal lubang kencingnya sehingga seluruh bagian kelaminnya serasa diganjal. Kemaluan anaknya terasa panas menghangatkan segenap relung vaginanya yang kini serasa gatal sekali ingin digagahi secara liar.

Mereka berdua berpelukan kembali, kini dengan kelamin masing-masing menyatu. Rully menengadah dan melumat bibir ibunya lagi dengan bibirnya sendiri sambil mulai menggoyangkan pantat maju mundur sehingga penisnya kini mencangkuli vagina ibunya.

“Memek Mami sempiiiit… enak banget… tubuh Mami wangi… seksiiiii… Rully harus ngentotin Mami tiap hari… harusss… Mami sekarang milik Rullyyyy… Mami sekarang isteri Rulllyyyyyyy…” Rully mulai ngomong jorok kepada ibunya sambil menciumi bibir ibunya itu. ibunya hanya mengerang, mendesah dan menggumam nikmat selama proses ini.

Makin lama gerakan mereka berdua makin cepat. selangkangan mereka berdua saling bertumbukan keras sehingga bunyi tubuh ngentot terdengar cukup keras memenuhi kamar tidur Miesye. Kedua tubuh mereka sudah basah kuyup karena percampuran antara dua tubuh yang mengeluarkan keringat dan juga cairan vagina yang keluar hebat akibat rangsangan yang besar.

Memek Miesye menyedot-nyedot kontol Rully seperti halnya dengan bibir Miesye yang menyedot-nyedot bibir Rully. suara selangkangan beradu dan suara dua bibir yang saling mengecup saling bersahutan, bagaikan simphoni dari langit ke tujuh, menyampaikan perasaan cinta yang tabu dalam irama musik persenggamaan yang liar.

“Terima peju Rully, Miiiii…!!” teriak Rully ketika kontolnya kembali memuntahkan sperma ke dalam vagina ibu kandungnya itu, memenuhi relung-relung terdalamnya.

“Hmmmmmmmffffhhh…” Miesye merapatkan bibir sambil mengerang ketika ia mencapai orgasme saat merasakan air mani anaknya menyemproti rahimnya. Keduanya pun terkulai lemas.

Beberapa menit lewat. Rully masih menindih Miesye, sementara kontolnya yang sudah lemas masih berada di dalam memek ibunya, karena belum mengkerut secara total. Mereka masih berangkulan walau tidak seerat tadi. Rully menarik wajahnya untuk melihat wajah cantik ibunya dengan mata yang masih terpejam.

Rully mencium perlahan bibir ibunya. Miesye balas mencium walau masih memejamkan mata. Lalu Rully mulai mencium ibu kandungnya dengan cara french kiss. Walaupun mereka berdua sudah lemas, namun mereka ternyata sama-sama menyukai berciuman. Tanpa nafsu birahi, mereka berdua kini berciuman karena perasaan cinta.

Waktu berlalu, tak terasa sudah sekitar lima menit mereka berciuman ketika terdengar ketokan di pintu.

“Nyonya… ini Inah… Makan siang sudah siap, Nyonya…”

Ciuman mereka terhenti. Miesye membuka mata, dan sejenak Rully dan Miesye bertatapan.

“Bawa keatas aja pakai nampan, sebentar nampannya ada di sini…”

Miesye membebaskan diri dari Rully, lalu beranjak memakai gaun tidur yang ada di bangku di depan meja tempat nampan tadi ditaruh oleh Rully. Miesye kemudian membuka kunci dan kemudian pintu, hanya saja pintu dibuka setengah, agar menutupi tempat tidur di mana Rully sedang tidur telanjang.

“Bawa untuk Rully juga, dia lagi sakit jadi tiduran di sini.” kata Miesye kepada Bi Inah yang ada di balik pintu. setelah Bi Inah pergi dengan nampan, Miesye menutup dan mengunci pintu itu lagi.

Miesye tak tahu harus berbuat apa, ia naik ke tempat tidur dan duduk bersandar pada kepala tempat tidur tepat di samping Rully dan termenung sejenak. Rully menghampiri ibunya dan menarik tali baju tidur itu hingga bagian depan tubuh ibunya kembali telanjang. Rully merangkul ibunya dari samping dan kemudian mencium bibir ibunya lagi.

Baru saja kontol Rully keras, Bi Inah sudah mengetuk pintu lagi. Miesye bergegas mengikatkan gaun tidur lalu mengambil nampan dari Bi Inah setelah membuka pintu setengah saja seperti tadi.

“Makan yuk?” bisik Miesye pelan, namun Rully menggeleng dan menunjuk kepada kontolnya yang tegang.

Setelah Miesye menaruh nampan di meja, Miesye melepaskan gaun tidurnya hingga jatuh di lantai, lalu menghampiri anaknya itu. anaknya kini sedang duduk di tengah tempat tidur. Miesye menghampiri anaknya, berlutut dengan kedua kaki di samping dua kaki anaknya, lalu memegang kontol anaknya dengan tangan kanan, lalu Miesye perlahan menurunkan tubuhnya sehingga kepala kontol anaknya tepat menempel di depan lubang memeknya.

Kini persetubuhan mereka dilakukan perlahan. kedua tangan Miesye merangkul kepala Rully, sementara Rully mengelus-elus tubuh Miesye dari punggung ke pantat dan dari pantat ke punggung lagi. Mereka berdua menatap tanpa berbicara. tatapan Miesye begitu tajam, menyiratkan rasa birahi dan cinta yang besar.

Perlahan Miesye mendorong anak kandungnya hingga Rully rebahan. kedua tangan Rully mulai meremasi kedua payudara Miesye yang kini terlihat besar dan indah karena posisi duduknya. Miesye bertumpu dengan tangan di dada anaknya. makin lama goyangan Miesye makin hebat dan remasan anaknya semakin bertenaga.

Rully menyambar pentil kanan ibunya dan mulai mengenyoti puting susu ibunya itu penuh dengan perasaan nafsu. Miesye semakin keras mengerang, sementara anak kandungnya itu mulai menjelajahi sekujur buah dadanya dengan mulut. seluruh bagian payudaranya, baik di gundukan, celah antara dua payudara dan puting susunya dijilati, dicupangi dan dikenyot-kenyot anaknya itu dengan penuh nafsu.

Ketika sudah mendekati puncak, Miesye menarik kepala anaknya lalu mencium bibir anaknya lagi. sambil berciuman, Miesye orgasme dan menggumam dalam ciuman anaknya. Ketika ibunya memeluk tubuh Rully erat-erat dan vagina ibunya menyedoti kontolnya tak karuan cepat, Rully kembali menyemprotkan air maninya ke dalam rahim ibunya sambil memeluk erat tubuh seksi ibunya itu.

Mulai saat itu, Rully dan Miesye selalu berhubungan seks bila berduaan saja. paling sering di kamar utama, kadang di kamar Rully, pernah di ruang makan ketika para pembantu sedang keluar. Bilamana ada kesempatan sedikit saja, Rully selalu membuang spermanya di dalam kemaluan ibunya. Berhubung Rully menyukai bau tubuh alami ibunya, ketika mandi, Miesye hanya boleh menggunakan shampo untuk rambut, sementara, untuk tubuh, hanya boleh air saja.

Miesye akan berdiri membelakangi anaknya itu, lalu Rully akan menjilati tubuh penuh keringat ibunya itu dari pergelangan kaki ke atas, ke betis, lalu ke paha. proses itu akan diulangi di kaki yang satu lagi. setelah itu Rully akan menjilati pinggul ibunya lalu naik ke punggung. setelah punggung, maka Rully akan menjilati dua bongkah pantat ibunya, sebelum melanjutkan ke lubang anus ibunya.

Barulah Rully akan memasukkan kontolnya ke dalam anus ibunya yang sangat sempit itu hingga akhirnya Rully ejakulasi, namun untuk ejakulasi, penis Rully selalu dimasukkan di mulut ibunya dan ibunya akan menelan sperma Rully. Ibunya lalu akan menjilati penisnya hingga bersih, walaupun penis itu sudah beraroma anusnya sendiri.

Setelah itu, Miesye akan rebah di tempat tidur dengan kedua tangan diangkat. Rully akan menjilati kedua ketiak ibu lalu kedua tangan ibunya. setelah itu telapak kaki lalu ke arah tulang kering dan akan sampai ke paha ibunya. setelah itu Rully akan menjilati sekujur perut ibunya sebelum akhirnya kedua buah dada ibunya akan ia jilati.

Barulah setelah itu, mereka berdua akan bersenggama, kadang Rully di atas, kadang di bawah. hingga akhirnya Rully menyirami rahim subur ibunya.

Setelah tidur siang, maka Rully akan belajar di kamarnya, sementara ibunya akan ikut. Biasanya, sambil duduk bersandarkan kepala tempat tidur, mereka akan bergandengan bersebelahan tanpa busana. terkadang Rully akan horny waktu belajar, dan mereka akan ngentot dulu, baru Rully melanjutkan belajar.

Setelah selesai makan malam dan ada waktu luang, maka mereka akan kembali ke kamar ibunya, lalu menonton TV sambil bugil. Biasanya Rully akan menciumi dan menjilati tubuh ibunya ketika ibunya nonton sinetron, bahkan pernah Rully menganal ibunya ketika ibunya asyik menonton. terkadang ibunya membalas, terkadang kalau lagi seru nonton, ibunya akan diam saja sementara anaknya asyik mengocok anusnya yang sudah dilumuri vaselin.

Sebelum tidur mereka akan bersetubuh, kadang sekali, kadang dua kali, kadang tiga kali. tergantung kontol Rully masih sanggup atau tidak. Biasanya setelah itu, Rully akan tertidur dengan menempelkan hidung di ketiak ibunya atau di memek ibunya.

Alhasil, dua bulan kemudian Miesye hamil.

Tak lama proses pindah negara di mulai Miesye. Mereka mempunyai apartemen di sana, dan dengan dalih tak tahan dengan situasi di Indonesia yang tidak kondusif, mereka mulai tinggal di Belanda setelah usia kandung Miesye 4 bulan. Ketika anak pertama mereka lahir, mereka menikah, karena usia matang untuk seks / menikah di Belanda adalah 16 tahun, dan pernikahan sedarah dimungkingkan.

Rully dan Miesye mempunyai 3 anak, 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. dan mereka hidup bahagia selamanya.

- TAMAT -



Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top